RSUD Kabupaten Bekasi Lahirkan Dua Program Andalan Guna Menekan Angka Stunting 

Silakan Bagikan

KABUPATEN BEKASI, Derapdetik.com – Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi, lahirkan 2 Andalan Program Inovasi Cantingmas dan Aplikasi Sipenting, targetkan percepatan program Pemerintah dalam menekan angka Stunting 14% hingga tahun 2024.

Kedua program andalan tersebut mendapat dukungan penuh pemerintah daerah Kabupaten Bekasi dan masuk dalam daftar 10 besar lomba Inovasi Perangkat Daerah Tahun 2023.

Inovasi Cantingmas (Cegah Stunting Bersama Masyarakat) dan aplikasi Sipenting (Sistim Informasi Penanganan Stunting) sudah dilaksanakan dan dipresentasikan oleh RSUD Kabupaten Bekasi sejak 3 Juli 2023 lalu.

Kepada awak media, disampaikan Wakil Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Junaefi, S.STP, M.Si, program Cantingmas dan Aplikasi Si Penting sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat dan Civitas Hospital RSUD Kabupaten Bekasi.l, pada Selasa (26/9/2023).

“Perlunya dukungan semua pihak, dan menjadi kewajiban kita bersama dalam menekan Prevalensi Stunting di Kabupaten Bekasi,” ujarnya.

Masih dikatakan Wadir Junaefi, S.STP, M.Si bahwa predikat masuk dalam daftar 10 besar tersebut menjadi pemicu RSUD Kabupaten Bekasi dalam meningkatkan Standar Mutu Pelayanan yang Prima kepada masyarakat Bekasi.

dr. Arda Yunita Subardi, MARS, selaku Inisiator Inovasi tersebut menyampaikan, tentang bagaimana implementasi penanganan Stunting lebih efisien dengan mengintegrasikan aplikasi untuk mengejar masa emas kejar tumbuh anak pada 1000 hari pertama kehidupan.

“Proses implementasi dari inovasi ini terus disempurnakan dan dikembangkan agar inovasi ini memberikan dampak positif yaitu penurunan prevalensi Stunting di Kabupaten Bekasi turun sesuai target di bawah 14%,” tandasnya.

Perlu diketahui, bahwa Stunting adalah masalah Gizi Kronis akibat kurangnya asupan Gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Pihak Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa Sunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.

Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk, karena daya tahan tubuh juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.

Beberapa tindakan Preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah Stunting dan tindakan pencegahan ini sebaiknya dilakukan sebelum, saat dan sesudah masa kehamilan, mulai dari Pahami konsep gizi, Pilihan menu beragam, Pemeriksaan rutin, Pentingnya ASI, Konsumsi asam folat, Tingkatkan kebersihan dan Faktor sanitasi.

 

 

 

 

 

(mr/red/adv)